Jumat, 20 Februari 2009

sumber: Radar Lamsel http://www.radarlamsel.com

Minggu, 08 Februari 2009 20:46:33

Membangun Paradigma Guru Menjadi Kaya MENGGALA

Guru di Kabupaten Tulangbawang (Tuba) akan dididik untuk menjadi guru yang kaya. Demikian diungkapkan oleh panitia pelaksana, Suherman Masyur, kepada Radar Tuba (grup Radar Lamsel) kemarin, di sela-sela acara seminar pendidikan yang digelar oleh Lembaga Cerdas Education (LCE), bekerja sama dengan Pumping Learning Center (PLC) Bogor atau Yayasan Pumping Indonesia.

Yang dimaksud Guru kaya,jelas Suherman yakni kaya hati, kaya pikiran, kaya batin. Guru diharapkan dapat membangun paradigma menjadi guru yang profesional terutama di dalam mendidik siswa-siswinya,’ungkap Suherman.

Lebih lanjut dikatakannya, apabila guru tidak mempunyai sifat dasar tersebut serta tidak mempunyai kekayaan hati dan pikiran maka yang akan terjadi saat memberikan pendidikan akan berbeda, sehingga tidak timbul sifat keprofesionalan di dalam mengajar.

“Ilmu yang akan disampaikan guru tersebut kepada murid-muridnya menjadi tidak maksimal,” ujarnya.

Peserta yang hadir di antaranya guru TK, SD atau MI, guru SMP atau MTs, SMA atau SMK, dan kepala sekolah. “Total guru di Tuba yang mengikuti seminar tersebut berjumlah 120 guru,” kata Suherman

Seminar pendidikan tersebut juga dihadiri, Amir Tengku Ramli dan Dr. (Cand) Darlen Sikumbang ,dan M, Biomed, selaku narasumber.

Senada diungkapkan Amir Tengku Ramli, seminar pendidikan ini digelar semata-mata bertujuan untuk membangun paradigma menjadi guru kaya. Guru juga diharapkan dapat menerapkan teknik mengajar berdasarkan perilaku dan gaya belajar siswa, dan mengembangkan keprofesian melalu peningkatan kompetensi spiritual kompetensi diri,dan kompetensi profesi.

“Saya tekankan lagi, guru kaya bukan berarti guru yang banyak harta. Guru kaya yakni menjadi guru yang kaya ilmu, kaya hati dan kaya batin. Dengan demikian guru tersebut bisa merasakan ketentraman batin,” ujarnya.

Ditambahkan Dr. (Cand) Darlen Sikumbang, seminar pendidikan ini jangan sampai disalahartikan. Karena hanya ingin mendapatkan sertifikasinya saja, yang berguna untuk kenaikan pangkat atau jenjang jabatan.

“Saya harapkan kepada peserta seminar pendidikan, dapat mengikuti seminar dengan baik, serta dapat menambah ilmu, wawasan, serta jenjang pendidikan,” imbuhnya.

Ditambahkannya, bahwa kegiatan yang dilakukan kemarin hanya sebagai pembukaan selanjutnya kegiatan ini akan dilaksanakan bulan depan di tempat yang sama. Hanya temanya saja yang berbeda.

Peserta seminar juga mendapatkan door prize berupa payung, jam dinding, serta 1 (satu ) unit HP. (RNN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar