Senin, 03 Maret 2008

sumber: http://mawa.uns.ac.id

Situs Kemahasiswaan Universitas Sebelas Maret Surakarta - UNS 2006
Rubrik :

SEMINAR PENDIDIKAN
“Ketika Profesionalitas Pendidik Dipertanyakan “

Rabu, 02 Januari 08 - by : admin


Himpunan Mahasiswa Program (HMP) Kimia Kovalen bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP UNS Surakarta ,Sabtu (29 Desember 2007) mengadakan acara seminar pendidikan yang bertajuk “ Ketika Profesionalitas Pendidik Dipertanyakan “. Kegiatan ini bermula dari perbincangan ringan antara Dekan FKIP UNS Prof. Dr. H. M Furqon Hidayatullah, M. Pd dengan Joko Pitoyo, Presiden BEM FKIP periode 2006/2007 yang cukup prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini khususnya mengenai kualitas pendidik yang semakin lama semakin menurun. Menindak lanjuti hal tersebut, Joko Pitoyo berinisiatif menggandeng HMP Kimia Kovalen untuk mengadakan suatu kegiatan yang dikhususkan kepada Pendidik FKIP UNS. Kegiatan ini dilaksanakan di aula lantai 2 gedung A FKIP UNS pada pukul 10.00-13.00. Seminar pendidikan ini diisi oleh dua orang pembicara yaitu Ir. Amir Tengku Ramli, seorang penulis buku pendidikan dari manajemen pumping publizer & IT production Bogor dan Prof. Dr. H. M Furqon Hidayatullah, M. Pd (Dekan FKIP UNS).

Antusiasme peserta cukup besar, hal ini dibuktikan dengan adanya 124 peserta . Terdiri dari beberapa dosen yang merupakan delegasi dari masing-masing program studi yang ada di FKIP UNS, guru dari beberapa sekolah dan beberapa perwakilan dari pengurus HMP, serta pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di FKIP UNS. Tidak adanya kontribusi (gratis) dan adanya sertifikat bagi peserta merupakan daya tarik tersendiri bagi peserta.

Seminar pendidikan ini bertujuan untuk mencetak pendidik ataupun calon pendidik di Indonesia khususnya dari kalangan FKIP UNS menjadi pendidik yang profesional sehingga dapat merubah pradigma pendidikan itu sendiri. Dalam seminar ini, Ir. Amir Tengku Ramli membahas mengenai berbagai macam peranan guru dalam kelas sebagai guru yang baik diantaranya guru pekerja, guru profesional, guru pemilik, dan guru perancang. Guru yang baik mempunyai pola pikir yang baik, terbiasa tersenyum, berfikir positif , bersikap proaktif dan tidak hanya memindahkan pengetahuan tetapi juga menghidupkan ruhnya. Dalam proses pembelajarannya diharapkan guru menggabungkan unsur sanguinis, koleris, phlegmatis dan melankolis. “Murid-murid yang luar biasa berasal dari Guru yang luar biasa”, ujarnya.

Sedangakan Dekan FKIP UNS yang bertindak sebagai pembicara kedua melengkapi apa yang sudah disampaikan oleh pembicara sebelumnya. Selain itu menjelaskan mengenai target-target FKIP ke depan dan menerapkan pumping learning “Memompa Potensi diri menuju Orbit Sukses dan karier Terbaik” kepada semua dosen FKIP UNS khususnya. Dapat disimpulkan paradigma berpikir seseorang akan mempengaruhi sikap yang dicerminkan pada tindakannya. Sebagai seorang pendidik, tidak hanya mentransfer Ilmu Pengetahuan saja melainkan menghidupkan jiwa rohaniah peserta didik. (LyCs_kOvaLen-FKIP UNS)